Oleh: Rosiman
Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantoro mengatakan bahwa Pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran, dan tubuh anak. Teringat sebait lagu “Pergi Sekolah” karya Ibu Sud yang dulu sering dinyanyikan oleh anak-anak terutama siswa SD yang sekarang kian jarang didendangkan. Padahal dari liriknya sangat tinggi maknanya.
……….
Selamat belajar Nak, penuh semangat,
Rajinlah selalu tentu kau dapat,
Hormati gurumu sayangi teman,
Itulah tandanya kau murid budiman.
Sejalan dengan makna lagu tersebut, Penasihat Labschool Cibubur Prof. Dr. Arief Rachman, M.Pd. dalam setiap kesempatan pertemuan dengan siswa, orangtua, dan guru selalu menyampaikan kata-kata bijak dengan gerakannya yaitu: Kuatkan imanku (sambil mengangkat kedua tangan seperti berdoa), Cerdaskan akalku (sambil menunjuk dahi), Haluskan perasaanku (sambil mengusap dada), Sehatkan badanku, (sambil mengepalkan kedua tangan di samping), dan Eratkan tali silurahmiku (sambil bepegangan tangan dengan teman di samping).
Pembiasaan ucapan dan gerakan yang dilakukan di setiap kesempatan tersebut memiliki makna dan harapan bahwa Labschool Cibubur menyadari puncak capaian pendidikan yaitu menjadi pribadi budiman, menyayangi sesama, memiliki empati, dan kepedulian sosial tinggi, serta sehat jasmani rohani.
Seiring dengan penerapan pendidikan karakter secara nasional yang dideklarasikan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei tahun 2010, pola pendidikan di Labschool Cibubur menekankan pada seluruh potensi individu (kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik) dalam konteks interaksi sosial kultural (dalam keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat) dan berlangsung sepanjang hayat yang mencakup olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah raga. Keempat proses tersebut secara terpadu saling berkait dan saling melengkapi. Kesemuanya bermuara pada pembentukan karakter yang menjadi perwujudan dari nilai-nilai luhur Labschool.
Untuk kepentingan pemahaman yang lebih utuh, empat proses tersebut di atas dikupas secara terperinci.
Olah Pikir: Mengasah Kecerdasan dan Kreativitas
Pembelajaran di kelas merupakan salah satu aktivitas penting untuk mengasah kecerdasan siswa. Pembelajaran dilakukan dengan cara interaktif yang membuat siswa antusias untuk mengikutinya. Hubungan guru dan murid yang sangat dekat dan egaliter membantu proses pembelajaran tersebut menjadi tidak satu arah, namun berkembang secara diskusif.
Selain melalui pembelajaran di kelas, beberapa kegiatan lain juga mempertajam olah pikir siswa. Di antara kegiatan itu adalah studi lapangan, pembuatan dan presentasi karya ilmiah, dan pembinaan kelompok siswa pencinta mata pelajaran yang berorientasi untuk lomba berjenjang seperti Olimpiade Siswa Nasional (OSN) dan lomba insidentil.
Kegiatan studi lapangan dilakukan di SD, SMP, dan SMA Labschool Cibubur dalam bentuk kunjungan museum, kunjungan industri, atau kunjungan universitas atau bahkan turun ke sawah. Kegiatan ini berupaya memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman langsung dari objek pembelajaran yang berada di alam atau masyarakat.
Teknik pembelajaran dari kegiatan ini adalah siswa melakukan observasi atau pengamatan lapangan sebagai aplikasi dari kegiatan penelitian sederhana. Hasil pengamatan lapangan dilaporkan dalam bentuk pembuatan display dan makalah ilmiah yang dipresentasikan secara kelompok di kelas masing-masing. Di setiap jenjang SD, SMP, SMA ada kewajiban bagi siswa untuk membuat karya tulis ilmiah. Untuk Jenjang SMP dan SMA penulisan karya tulis dilanjutkan dengan sidang karya tulis sehingga dapat mempertajam analisa dan kemampuan untuk mempertahankan argumentasi.
Olah Hati: Mendorong Jujur dan Tanggung Jawab
Labschool Cibubur mengembangkan 7 (tujuh) nilai dasar Labschool bertakwa, berintegritas tinggi, berdaya juang kuat, berkepribadian utuh, berbudi pekerti luhur, mandiri, dan berintelektual yang tinggi. Sekolah mendorong siswa untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab melalui berbagai kegiatan.
Penguatan nilai-nilai spiritual melalui penguatan kegiatan keagamaan sesuai dengan agama masing-masing seperti pembacaan kitab suci setiap pagi, shalat Dzuhur berjamaah, ceramah setelah shalat jamaah, kewajiban untuk hafal juz ke-30. Bagi siswa nonmuslim kegiatan Retret Gabungan Labschool siswa Nasrani dan Sadana Camp bagi yang beragama Hindu kegiatan gabungan Labschool Jakarta, Labschool Kebayoran, Labschool Cibubur, dan Labschool Cirendeu menguatkan kebersamaan seluruh Labschool yang ada di tiga provinsi menjadi satu kesatuan “One Labs”.
Kegiatan unggulan Labschool untuk membina tanggung jawab yaitu pembinaan leadership melalui pelatihan kepemimpinan, Lintas Juang dan Pelantikan OSIS/MPK, dan pelatihan kepemimpinan dengan bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia melalui kegiatan Studi dan Apresiasi Kepemimpinan Teladan Indonesia (SAKTI) yang bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat/ Laut untuk siswa SMP dan Studi Kaderisasi Unggulan Siswa Mandiri Indonesia (SKUADRON) yang bekerjasama dengan TNI AU bagi siswa SMA.
Olah Rasa dan Karsa: Menumbuhkan Jiwa Peduli dan Suka Menolong
Salah satu tantangan yang dihadapi sekolah yang berada di kota-kota besar adalah bagaimana mendidik siswa yang kehidupan se-hari-harinya diselimuti iklim budaya hedonis, materialistis, dan individualistis. Sekolah berupaya untuk meminimalisasi hal-hal tersebut dengan berbagai kegiatan.
Kegiatan menumbuhkembangkan kesadaran dan kepekaan sosial terhadap sesama dikenal dengan Labschool Berbagi (Labshare) siswa SD, Labscare (Labschool Student Social Care). Labcare wajib dilakukan bagi siswa SMP minimal 20 jam selama mereka menjadi siswa, dapat dilaksanakan secara individu atau kelompok di lingkungan tempat tinggal siswa, tempat ibadah, atau tempat-tempat yang memungkinkan mereka dapat melakukan kegiatan sosial. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan siswa dan orangtua siswa SMA seperti membantu pembangunan sarana ibadah dan fasilitas umum atau sosial di desa lokasi Trip Observasi (TO), membantu memberikan takjil saat bulan Ramadhan, dan banyak lagi kegiatan sosial lainnya.
Olah Raga: Membangun Diri Bersih dan Sehat
Sesuai dengan posisinya, bersih merupakan salah satu wajah Labschool Cibubur. Hal ini dikaitkan pula dengan nilai-nilai spiritualitas, dengan menekankan “kebersihan merupakan sebagian dari iman”. Dalam menekankan soal kebersihan, guru bertindak untuk memberikan teladan.
Kebersihan sekolah bukan hanya merupakan tanggung jawab petugas kebersihan. apabila mendapati sampah, guru akan langsung mengambilnya dan itu menjadi teladan bagi seluruh siswa, sehingga hidup bersih merupakan nilai-nilai yang diaplikasikan oleh seluruh keluarga Labschool. Selain itu guru juga memberi teladan dalam hidup sehat termasuk dalam berolahraga. Setiap Jumat pagi, guru bersama siswa ramai-ramai lari pagi keluar komplek sekolah. Ini kegiatan terpisah, di luar pelajaran olahraga.
Suasana kebersamaan dan menghibur ditekankan dalam kegiatan tersebut. Setiap minggu tertentu diadakan pertandingan olahraga, di antaranya sepakbola. Pertandingan dilakukan baik antar kelas, antar angkatan, maupun dengan guru. Ada juga program Lari Lintas Juang sejauh 8 s.d 17 km yang melibatkan orang tua siswa. Kegiatan ini dilakukan berkaitan dengan pelantikan pengurus OSIS/MPK.
OSIS/MPK juga aktif menyelenggarakan kegiatan olahraga. Setiap tahun mereka menggelar pesta olah raga dengan mengundang sekolah lain di wilayah Kota Bekasi dan Jakarta dengan nama LASER untuk SMP dan kegiatan Nasional Is Me untuk SMA. Penyelenggara kegiatan adalah siswa sendiri, termasuk dalam penggalangan dananya. Sekolah hanya bertindak sebagai pembimbing dan pengawas.
Implementasi Olah Pikir, Olah Hati, Olah Rasa dan Karsa, serta Olah Raga melatih siswa Labschool Cibubur siap menjadi pemimpin di masa depan.